Selasa, 07 Agustus 2012

Mitosis (E1)

BAB I
PENDAHULUAN

 A.  Latar Belakang Masalah

Pendidikan  merupakan  suatu  hal  yang  mutlak  harus  dibenahi  oleh Bangsa  Indonesia  apabila  menginginkan  perbaikan  kualitas  Sumber  Daya Manusia.  Selama  ini pendidikan  di  Indonesia  masih  dianggap  kurang  baik mutunya.  Tentunya  hal  ini harus   diatasi  agar  dapat  dicapai  suatu  sistem pendidikan yang dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Salah satu    upaya    pemerintah  dalam        rangka    memperbaiki     mutu pendidikan di Indonesia yaitu dengan membenahi kurikulum yang telah berlaku. Mulai  tahun   2006,   di   dalam   sistem   pendidikan   Indonesia   diberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan  Pendidikan  (KTSP).  Kurikulum  Tingkat  Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan  yang  sudah siap dan mampu mengembangkannya             sesuai            dengan potensi     sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik.

Dalam KTSP pembelajaran lebih terpusat kepada siswa dengan bantuan beberapa komponen  yang  mendukung  terlaksananya  kegiatan  pembelajaran. Komponen itu berperan  dalam membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Salah satu komponen  yang memegang peranan penting dalam kelangsungan kegiatan pembelajaran adalah guru. Oleh karena itu, seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan, keterampilan khusus dan sikap profesional. Seorang guru di dalam menjalankan tugasnya juga dapat berupaya agar sistem pembelajaran  yang  mereka  laksanakan  menggunakan langkah-langkah  yang sistematis. Dengan pembelajaran yang  diberikan oleh guru diharapkan dapat membantu  siswa  untuk  memperoleh  berbagai  pengalaman,  sehingga dengan pengalaman  itu  tingkah  laku  siswa  akan  bertambah,  baik  kuantitas  maupun kualitasnya. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan,  keterampilan, dan nilai norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa.
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan langkah-langkah yang  sistematis.   Langkah-langkah   yang   sistematis   dalam   sistem   belajar mengajar merupakan  bagian penting dalam strategi mengajar yaitu usaha guru dalam mengatur dan memilih metode yang tepat sesuai dengan materi sehingga tercapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada  hakekatnya  belajar  merupakan  salah  satu  bentuk  kegiatan (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan dari setiap kegiatan belajar mengajar adalah untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Kegiatan ini akan tercapai jika siswa sebagai subjek terlibat secara aktif baik fisik maupun emosional dalam proses belajar mengajar.

Matematika sebagai salah satu pelajaran dalam dunia pendidikan dikenal sebagai pelajaran yang tidak terlalu mudah dipahami oleh siswa. Sebagian siswa merasa  takut  dengan  pelajaran  matematika  padahal  pelajaran  matematika diberikan   di   semua   sekolah,  baik   di   jenjang   pendidikan   dasar   maupun pendidikan    menengah.        Matematika  yang  diberikan di jenjang sekolah diharapkan mempunyai  kontribusi  yang  berarti  bagi masa  depan,  khususnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Seiring  dengan     perkembangan     teknologi     yang    semakin     canggih matematika tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Matematika senantiasa berperan dalam berbagai bidang dan mempunyai fungsi strategis dalam rangka mempersiapkan Sumber  Daya   Manusia  yang  berkualitas.  Oleh  karena  itu penguasaan   matematika  merupakan   dasar   yang   dapat   dijadikan   sebagai penunjang untuk memecahkan masalah-masalah yang lain.
Tujuan  utama     dari    pendidikan     matematika      adalah     memberikan penekanan pada penataan nalar, pembentuk sikap, serta memberikan tekanan pada keterampilan dalam penerapan matematika.
SMP N 1 Kudus merupakan salah satu SMP favorit di Kabupaten Kudus. Di sekolah ini terdapat ruang multimedia yang di dalamnya dilengkapi dengan komputer dan LCD. Namun, fasilitas tersebut masih belum digunakan secara optimal.  Padahal  apabila fasilitas tersebut  digunakan  secara  optimal,  dapat membantu mendukung tercapainya pembelajaran yang efektif. Salah satu bentuk pemanfaatan komputer  dan     LCD    dalam   proses pembelajaran         adalah penyampaian materi dengan media microsoft power point.

Sejak tahun  ajaran  2006/2007  SMP  N  1  Kudus  sudah  menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas VII dan kelas VIII, sedangkan untuk kelas IX masih menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam KTSP, kegiatan pembelajaran lebih terpusat kepada siswa dan mengembangkan kreatifitas siswanya. Atas dasar hal itulah diperlukan adanya variasi  model  pembelajaran.  Selama  ini  pelajaran matematika  di  SMP  N  1
Kudus masih banyak disampaikan secara monoton. Guru memberikan ceramah dan siswa hanya mendengarkan sehingga tidak mendorong siswa menjadi aktif di dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa menjadi jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran matematika.
Akibat dari sikap siswa tersebut, maka dapat dipastikan hasil belajarnya kurang memuaskan meskipun sudah memenuhi batas tuntas yang ditetapkan oleh sekolah. Salah  satu  upaya yang dapat dilakukan agar hasil belajar siswa lebih  baik  adalah  melalui pembelajaran  kooperatif.  Pembelajaran  Kooperatif adalah  model  pembelajaran  dimana  siswa  bekerja  dalam  kelompok  kecil mempelajari suatu materi, menerima pendapat, dan  mengisi kekurangan siswa yang lain.
Model pembelajaran Kooperatif ada bermacam-macam, salah satunya model pembelajaran  Student  Teams  Achivement  Divisions  (STAD).  Dengan pembelajaran STAD   maka  siswa  mempunyai  peluang  yang  cukup  untuk mengoptimalkan kemampuan  dalam  menyerap  informasi  ilmiah  yang  dicari, dapat  memotivasi  siswa agar  berperan  aktif   dalam   pembelajaran  di  kelas sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Bangun ruang kubus dan balok merupakan salah satu pokok bahasan yang dipelajari di kelas VIII. Materi tersebut mempelajari tentang unsur-unsur, volum,  dan luas  permukaan  dari  bangun  ruang  kubus  dan  balok.  Dengan menguasai materi tersebut, siswa  dapat menyelesaikan soal-soal bangun ruang kubus dan balok yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan  uraian  di  atas  maka  peneliti  tertarik  untuk  mengadakan penelitian dengan judul “Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achivement Divisions (STAD) dengan Microsoft Power Point Pokok Bahasan Bangun Ruang Kubus dan Balok Siswa SMP N 1 Kudus Kelas VIII Semester 2 Tahun Ajaran 2006/2007”.

Cara Downloadnya silahkan klik DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar