Rabu, 08 Agustus 2012

Pembuatan Busana Panggung Dengan Sumber Ide Buah Naga ( Hylocereus Undatus ) (D12)


ABSTRAK
PEMBUATAN BUSANA PANGGUNG DENGAN   SUMBER   IDE   BUAH   NAGA   (HYLOCEREUS   UNDATUS), Teknologi  Jasa  dan  Produksi  Busana  D3,  Fakultas  Teknik,  

Busana adalah segala sesuatu yang dikenakan seseorang mulai dari ujung rambut sampai  ujung  kaki,  sedangkan  Busana  panggung  adalah  busana  yang digunakan pada saat  pentas di panggung sebagai penutup tubuh juga sebagai penarik  simpati  penonton atau  dapat  sebagai  promosi  busananya.  Buah  Naga (Hylocereus  Undatus)  adalah tanaman  buah  yang  buahnya  berwarna  merah terang, bersisik hijau dan tumbuh di batang bersegi tiga yang  mejulur  panjang, bulat mengerucut dengan batang segitiga yang tak lazim, segi empat atau bahkan banyak segi. Tubuhnya dihiasi banyak duri seperti lidah. Keunikan bentuk dan warna  alaminya menjadikan buah ini sebagai sumber ide desain busana. Oleh karena keunikan  bentuknya, penulis mencoba untuk menggunakan buah Naga sebagai sumber ide pembuatan  busana panggung dalam bentuk busana muslim, karena penulis sadar bahwa sekarang ini mode  busana panggung yang terbuka lebih dominan dalam pemakaiannya, sehingga penulis ingin  membuktikan jika busana panggung dengan sumber ide buah Naga dalam bentuk busana  muslim juga dapat memberikan tampilan yang indah, unik, dan cantik.
Proses  pembuatan  busana  panggung  dengan  sumber  ide  buah  naga meliputi, membuat  desain,  menyediakan  alat  dan  bahan,  mengambil  ukuran, membuat pola, membuat  rancangan bahan dan harga, meletakkan pola di atas bahan,   menggunting sesuai pola,  memberi tanda jahitan, mengepas I, menjahit diantaranya  blus,  rok  dan ponco,  finishing,  mengepas  II, hasil  jadi  busana panggung.

Pemanfaatan Citra Satelit Spot5 Dalam Pemetaan Penggunaan Lahan Kecamatan Pedurungan Kota Semarang (D11)

SARI
Pemanfaatan  Citra  Satelit  SPOT5  dalam  Pemetaan Penggunaan   Lahan Kecamatan  Pedurungan  Kota  Semarang  Program  Studi Survei dan Pemetaan  Wilayah  Jurusan Gegrafi.

Kata Kunci: Pemenfaatan,Citra SPOT5, Pemetaan, Penggunaan Lahan

Pemanfaatan Citra SPOT5 dengan menginterpretasi citra satelit SPOT5 atau penafsiran  adalah mengkaji dengan maksud mengidentifikasi obyek yang tergambar, dan menilai arti pentingnya obyek tersebut. Dan pemetaan sendiri adalah proses, cara, membuat suatu peta.
Untuk mengantisipasi  perkembangan,  serta  pertumbuhan  suatu  wilayah diperlukan   suatu  perencanaan  yang  baik  dan  matang  yang  bertumpu  pada keberadaan  informasi   lahan  yang  jelas,  relevan,  lengkap,  mudah  didapat, ekonomis dan aktual. Permasalahannya  adalah ketersediaan data dan informasi yang menunjang dalam pengembangan wilayah. Disini  penyusun membantu yaitu dengan cara interpretasi dari Citra Satelit SPOT5 Tahun 2005 dengan didukung survey  lapangan.  Interpretasi disini  dibantu  dengan  Tabel  Klasifikasi   lahan menurut Anton Y.R. 1996 Hasil modifikasi dari Anderson and others (1976).

Analisis Model Runtun Waktu Dan Estimasi Parameter Data Produksi Gula Pada Ptp. Nusantara Ix (Persero) Jatibarang Kabupaten Brebes Dengan Program Minitab (D10)

ABSTRAK

 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong manusia untuk terus  berupaya   memanfaatkan   kemajuan   teknologi   diantaranya   diwujudkan melalui penelitian yang bertujuan untuk menemukan dan menyelesaikan masalah- masalah baru, mengembangkan pengetahuan yang ada maupun penelitian dalam menguji kebenaran suatu pengetahuan. Untuk  memperoleh hasil penelitian yang baik, maka diperlukan analisis data yang tepat sebelum  melakukan penelitian. Salah satu metode analisis yaitu dengan menggunakan analisis runtun waktu (time series). Dari data runtun waktu yang diketahui dapat dilakukan analisis data yang kemudian  hasil  analisis  dapat  digunakan  untuk  penentuan proses  penelitian berikutnya.  Kebutuhan  akan  penelitian  yang  menghasilkan  suatu penyelesaian masalah-masalah  yang  tepat  dan  cepat  mengakibatkan  perlunya penggunaan teknologi  komputer  yang  dapat   mempercepat  proses  analisis  dalam suatu penelitian,  sehingga  ketelitian dan  keakuratan  hasil dapat  segera  diperoleh. Perhitungan yang  ada  pada  metode  analisis  runtun  waktu  (time  series)  bisa dihitung dengan menggunakan software MINITAB sehingga perhitungan yang mungkin memakan waktu, biaya dan pikiran, bisa dilakukan dengan lebih efisien apabila dihitung dengan menggunakan software MINITAB.

Analisa Sistem Pengisian ( Charging System) Baterai Nissan Sunny (D9)

ABSTRAKS

 Analisa  Sistem Pengisian ( Chargimg System ) Baterai NISSAN SUNNY


Pemakakian   mesin   yang   terus   menerus   menyebabkan   listrik   yang tersimpan dalam baterai mengalami pengurangan bahkan habis. Sistem pengisian bekerja dengan mensuplai kembali listrik yang telah digunakan oleh mesin. Pada NISSAN SUNNY menggunakan sistem pengisian dengan IC Regulator. IC Regulator berfungsi untuk melakukan pengaturan tegangan output alternator dengan mengatur arus field yang masuk ke rotor coil yang mana pemutusan arus dilakukan oleh IC.
Prinsip pembangkitan listrik oleh alternator yaitu dengan pemutusan garis- gaya magnet  yang  di  hasilkan  oleh  rotor  coil  oleh  penghantar  yang  berputar bersama  rotor kemudian  membentuk  garis  gaya  listrik.  Garis-gaya  listrik  di seaarahkan  oleh  dioda sebelum  di  alirkan  ke  baterai.  Komponen-komponen alternator anatara lain stator berfungsi sebagai pembangkit listrik oleh stator coil, Rotor berfungsi sebagai penghasil medan magnet oleh rotor  coil, IC Regulator sebagai  pengatur  tegangan,  dioda  sebagai  penyearah  arus  dan  bodi  alternator sebagai dudukan rotor dan stator.

Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Kota Purwodadi Kabupaten Grobogan (D8)

SARI 

Sistem Akuntansi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Derah Air Minum (PDAM) Kota Purwodadi Kabupaten Grobogan. 

Kata Kunci: Sistem, Akuntansi, 

Aktiva Tetap Aktiva tetap pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota purwodadi Kabupaten Grobogan merupakan aktiva yang mempunyai peranan penting dalam kelangsungan usaha perusahaan. Aktiva tetap mempunyai karakteristik yang berbeda dengan aktiva lancar. Jika aktiva lancar dikendalikan pada saat konsumsinya, pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aktiva tetap tersebut. 

Hal ini disebabkan banyak pengeluaran-pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap yang tidak bisa tidak harus dilakukan karena berupa commited cost, yang dalam masa pengoperasian aktiva tetap jenis biaya tersebut tidak dapat dikendalikan oleh manajemen melalui wewenang yang dimilikinya. Karena pengendalian aktiva tetap dilakukan pada saat pelaksanaan perolehannya, sistem akuntansi aktiva tetap menyediakan mekanisme otorisasi sejak saat perencanaan sampai dengan saat pelaksanaan perolehan aktiva tetap. 

Forecasting Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun 2005 Di Kantor Pelayanan Pajak Tegal Dengan Metode Exponential Smoothing (D7)

ABSTRAK
 
Pajak merupakan sumber penerimaan negara terbesar yang digunakan untuk membiayai penbangunan dan pengeluaran rutin negara, karena 80% APBN diperoleh dari pajak. Kantor  Pelayanan Pajak senantiasa berupaya mencari wajib pajak baru untuk  dijadikan  sebagai  subyek  pajak,  salah  satunya  dapat  dilihat dari  jumlah penerimaan Pajak Penghasilan pasal 21. Metode statistika sebagai salah satu cabang dari matematika sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan secara ekonomis, baik di perusahaan-perusahaan maupun di kantor-kantor instansi., diantaranya adalah untuk keperluan forecasting (peramalan). Metode ramalan Exponential  Smoothing merupakan salah satu metode peramalan data berkala (time series) yang digunakan sebagai model dalam ramalan.

Perbedaan Hasil Pembuatan Kebaya Menggunakan Pola Sistem Soekarno Dengan Pola Sistem Sanny Poespo Pada Wanita Gemuk (D6)

ABSTRAK

Perbedaan  Hasil  Pembuatan  Kebaya Menggunakan  Pola  Sistem  Soekarno  Dengan  Pola  Sistem  Sanny Poespo Pada Wanita Gemuk. 

Seseorang   yang    bertubuh     gemuk    sering     mengalami      masalah     saat berbusana, karena sebagian besar tubuhnya terdapat timbunan lemak sehingga untuk membuat busana diperlukan ketelitian. Ketelitian itu meliputi pengambilan ukuran, pemilihan dan  pembuatan pola, menentukan model, bahan dan teknik menjahit. Ukuran yang diambil dari orang yang bertubuh gemuk sering tidak tepat karena kurang jelasnya letak ukuran yang akan  diambil. Pola merupakan faktor penting  dalam  pembuatan  busana,  karena  busana dapat  dikatakan  bagus  jika letaknya pada badan tepat dan nyaman jika dikenakan. Pola sistem  Soekarno menggunakan  ukuran  badan  yang  lengkap  dan  pola  Sanny  Poespo hanya menggunakan dua ukuran badan saja yaitu lingkar badan dan panjang punggung sehingga  dapat  dikategorikan  pola  praktis.  Permasalahan  yang  dikaji  dalam penelitian ini adalah adakah  perbedaan hasil pembuatan kebaya menggunakan pola sistem Soekarno dengan pola sistem Sanny Poespo pada wanita gemuk? Dan manakah  yang  lebih baik  dari  hasil  pembuatan  kebaya  dengan  pola  sistem Soekarno atau pola sistem Sanny Poespo untuk wanita bertubuh gemuk pendek, gemuk  sedang,  dan  gemuk  tinggi? Tujuan  yang  ingin  dicapai  adalah  untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil pembuatan kebaya menggunakan pola sistem Soekarno dengan pola sistem Sanny Poespo untuk wanita gemuk dan pola manakah yang lebih baik untuk pembuatan kebaya untuk wanita gemuk pendek, gemuk sedang dan gemuk tinggi.